Yogyakarta, IDN Times-Industri manufaktur menjadi sektor yang perlu digenjot untuk menguatkan neraca perdagangan Indonesia. Berdasarkan analisis Bank Indonesia ada 3 masalah utama penyebab rendahnya daya saing industri manufaktur.
Kepala KPw BI DIY, Hilman Tisnawan mengungkapkan salah satu strategi yang diangkat yakni pengembangan industri manufaktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan dan inklusif.
"Industri manufaktur yang menjadi prioritas antara lain industri otomotif, industri tekstil dan produk tekstil (TPT), dan alas kaki," ujar Hilman, Jumat (25/10).
Kendati demikian, sumber daya manusia masih menjadi kendala yang dihadapi. Daya saing industri manufaktur dalam negeri masih relatif sulit terakselerasi karena terhambat oleh faktor SDM yang kurang produktif, sehingga daya saing industri manufaktur menjadi rendah dan banyaknya pengangguran terdidik.
Berikut 3 masalah utama akibat hal tersebut.
