4 Upaya Dispertan DIY Hadapi Kemarau Panjang

Yogyakarta, IDN Times- Mengantisipasi kurangnya pasokan bahan pangan di musim kemarau, Dinas Pertanian DIY siapkan sejumlah langkah untuk pastikan kebutuhan pangan masyarakat mencukupi.
"Kami mengupayakan beberapa langkah agar selama musim kemarau ini, pasokan bahan pangan mencukupi, sehingga harga di pasaran juga terjaga," ujar Kepala Dinas Pertanian DIY, Sasongko, dihubungi, Jumat (27/9).
Berikut sejumlah upaya yang dilakukan Dinas Pertanian DIY untuk memastikan pasokan bahan pangan mencukupi selama musim kemarau berlangsung.
1. Optimalkan lahan yang mulai dialiri air

Musim kemarau berlangsung cukup lama. Akibatnya, sejumlah lahan pertanian mulai mengalami kekeringan.
"Namun, kami tetap berupaya untuk mendorong petani, bersama pemerintah kabupaten, untuk mengoptimalkan lahan-lahan yang ada airnya," ujar Sasongko.
Lahan-lahan yang memiliki sumber air cukup, kata Sasongko, diharapkan dapat mengoptimalkan lahan tersebut. Diharapkan lahan-lahan tersebut dapat segera ditanami tanaman pangan.
2. Maksimalkan lahan kering untuk palawija

Tidak hanya lahan yang tersedia air yang dioptimalkan. Sasongko mengungkapkan lahan kering juga dapat dimanfaatkan secara optimal.
"Antara lain kami mendorong pemanfaatan lahan kering untuk ditanami tanaman palawija, seperti jagung dan lain sebagainya," jelas Sasongko.
Sasongko menambahkan sudah ada beberapa wilayah di Yogyakarta sudah melakukan penebaran benih. Diperkirakan dua minggu ini sudah mulai masuk masa tanam.
3. Pastikan pasokan bahan pangan cukup

Kendati kemarau masih berlangsung, namun sejumlah komoditas pangan mengalami surplus. Sasongko memaparkan antara lain komoditas padi, bawang merah, cabai merah dan daging sapi.
"Padi, wilayah DIY ini surplus. Lalu ada komoditas seperti daging ayam dan daging sapi juga kami pastikan cukup pasokannya. Bawang merah juga, malah kemarin sempat dijual murah karena pasokan panennya banyak," papar Sasongko.
Kendati demikian, beberapa pasokannya komoditas masih cukup terbatas. Antara lain kedelai dan bawang putih. Sasongko memaparkan untuk kedelai, minat petani menanam komoditas ini semakin berkurang sehingga pasokan kedelai lokal tidak banyak.
"Sedangkan bawang putih, kita masih tergantung pada impor, jadi pasokan dan stoknya juga terbatas," ungkap Sasongko.
4. Mendorong petani mengolah komoditas pangan

Dinas Pertanian juga mendorong petani untuk dapat mengolah kelebihan hasil panen. Hal itu dilakukan agar ketersediaan pangan cukup dan tidak cepat busuk sehingga hanya berakhir terbuang.
"Dengan diolah, misal bawang merah jadi brambang goreng, cabai dibuat bubuk, maka bahan pangan ini akan awet dan selalu tersedia untuk memenuhi pangan masyarakat," imbuh Sasongko.
Pengolahan bahan pangan tidak hanya akan membuat bahan pangan lebih tahan lama. Sasongko menambahkan pengolahan bahan pangan tersebut akan memberi nilai tambah pada komoditas pangan, sehingga memberikan peluang usaha bagi petani atau usaha mikro, kecil dan menengah.

















