Dalam 5 Bulan Terakhir, 18 Prodi Baru Tumbuh di DIY
Sleman, IDN Times - Selama lima bulan terakhir, setidaknya Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah V DI Yogyakarta mencatat sebanyak 18 program studi (prodi) baru yang tumbuh di DIY. Dari jumlah prodi yang awalnya sebanyak 625, bertambah menjadi 643 prodi.
1. Setiap bulan, ada Perguruan Tinggi yang ajukan pembentukan prodi baru
Pelaksana Tugas Sekretaris LLDikti Wilayah V DIY, Tunggul Priyono menerangkan, sampai dengan Oktober 2019, sudah ada 643 prodi di DIY. Menurut Tunggul, semakin banyaknya pilihan prodi di DIY sendiri dikarenakan setiap bulannya selalu ada Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mengajukan pembukaan prodi baru.
"Data terakhir yang kami punya dari 625 prodi pada Juni lalu bertambah menjadi 643 prodi pada Oktober kemarin. (Yang membentuk prodi baru) contohnya belum lama ini dari Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY), UII, dan UAD," terangnya
2. Dari 643 prodi, sebanyak 18 persen sudah terakreditasi A
Tunggul menjelaskan, dari total 643 prodi yang ada, pada Juni lalu ada sebanyak 119 prodi yang sudah terakreditasi A. Hal tersebut sekitar 18 persen dari jumlah prodi secara keseluruhan. Sedangkan untuk yang memiliki akreditasi B, ada sebanyak 337 prodi atau sekitar 53 persen.
"Yang terakreditasi C hanya 52 prodi. Kemudian sisanya merupakan prodi baru, ada sekitar 116 prodi, " ungkapnya.
Menurut Tunggul, agar sebuah prodi ingin akreditasinya lebih baik, maka harus memenuhi 9 kriteria Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Kesembilan kriteria tersebut di antaranya, visi, misi, tujuan, serta sasaran; tata pamong, tata kelola, dan kerjasama; mahasiswa; sumber daya manusia (SDM); keuangan, sarana, dan prasarana; pendidikan; penelitian; pengabdian kepada masyarakat; dan capaian tridharma pendidikan.
"Selain BAN-PT, untuk prodi kesehatan, lembaga yang melakukan akreditasi adalah Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM-PTKes), " terangnya
3. Kondisi Perguruan Tinggi di DIY beragam
Tunggul menerangkan, LLDikti berusaha terus mendorong agar setiap prodi di Perguruan Tinggi bisa memperoleh akreditasi A, akan tetapi kondisi dari Perguruan Tinggi yang beragam, membuat LLDikti agak kesulitan.
"Situasi serta kondisi setiap perguruan tinggi berbeda-beda, seperti jumlah mahasiswa yang fluktuatif setiap tahun ajaran baru," katanya
