Tersangka S diduga cabuli belasan muridnya. IDN Times/Tunggul Kumoro
Selang beberapa waktu setelahnya, tepatnya pertengahan Agustus 2019, S ini lagi-lagi mencabuli muridnya. Terbilang nekad, karena dia sengaja masuk ke tenda berisi empat siswi perempuan yang tengah berkemah di Lapangan Mororejo, Tempel.
Selanjutnya, ia menggerayangi bagian-bagian intim siswi-siswinya. "Ia memegang payudara dan alat vital mereka," sambungnya.
Salah satu korban yang sadar akan aksi pelaku, akhirnya mengadu ke orangtuanya. Sembari terisak, ia mengisahkan seluruh perbuatan S yang kemudian dilaporkan ke kepolisian 22 Agustus 2019.
"Prosesnya agak panjang karena yang dilaporkan adalah guru, betul-betul melengkapi alat bukti. Pengumpulan alat bukti prosesnya juga panjang. Lalu terakhir ada visum psikiatrikum. Anak ini kita kita mintakan pemeriksaan psikiater. Dan hasilnya, anak mengalami cemas, sedih, dan perasaan ketakutan yang berlebih," terang Bowo.