Sleman, IDN Times - Bertepatan dengan Dies Natalis Ke-55, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) meluncurkan Gerakan "Nolisasi" S2.
Sejalan dengan kekuatan yang besar serta fasilitas dan segala peluang yang ada sebagai salah satu Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) unggulan yang dimiliki Indonesia, UNY juga memiliki tanggung jawab yang besar. With great power, comes great responsibility.
Rektor UNY Yogyakarta, Sutrisna Wibawa dalam sambutannya pada peringatan Dies Natalis UNY Ke-55 mengatakan para dosen memiliki kewajiban meningkatkan kompetensi S3 atau Gerakan "Nolisasi" S2.
"Targetnya tidak main-main, UNY menghendaki semua dosen yang mengajar yang masih bergelar S2 maka sesegara mungkin menempuh studi doktoral. Tuntutlah ilmu sampai bergelar Doktor," katanya di hadapan ribuan mahasiswa dan tamu undangan di GOR UNY, Selasa (21/5).
Untuk menempuh studi doktoral, Sutrisna menghimbau kepada para dosen untuk mencari beasiswa dan peluang belajar ke luar negeri. Untuk mempercepat dosen yang usianya di atas 40 tahun ke atas maka UNY akan memberikan fasilitas izin belajar sekaligus bantuan biaya pendidikan (berupa bantuan biaya penelitian) secara swadaya bagi dosen yang menempuh pasca sarjana di kampus-kampus yang terjangkau dengan izin belajar.
"Dosen yang usianya di atas 40 tahun bisa mengambil izin belajar dengan mengambil kampus terdekat sesuai bidang keilmuan jurusan seperti di UGM, ISI Yogya, UIN Sunan Kalijaga, Undip, UNS, UNNES dan program khusus pada Program Pascasarjana di UNY," ungkapnya.
Pada awal Mei 2019, kata Sutrisna, jumlah dosen PNS dan CPNS UNY sebanyak 935 orang dengan jenjang pendidikan 586 orang S2 (62,7 persen), 349 orang dosen S3 (37,3 persen). Dosen dengan jenjang S2 yang sedang tugas belajar dan izin belajar jenjang S3 mencapai 220 orang.
"Pencapaian ini naik tajam dari posisi dosen S3 di UNY pada tahun 2017 yang hanya di kisaran 28 persen," ujarnya.
Dalam pidatonya, Sutrisno juga menyampaikan prestasi yang berhasil diraih UNY di antaranya audit laporan keuangan yang dilakukan Kantor Audit Publik, UNY pada tahun 2018 kembali mencatatkan opini tertinggi yaitu Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), opini ini laporan WTP secara konsisten telah berlangsung sejak tahun 2009.
"Prestasi lain UNY dalam predikat akuntabilitas pada tahun 2018 mencatatkan UNY memperoleh peringkat BB (baik). Dalam bidang keuangan UNY sebagai Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2018 membukukan pendapatan hingga Rp 190 milyar," ucapnya.