Bantul, IDN Times - Kebakaran melanda rumah milik Hartatik, warga Dusun Jlagran I, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul, Senin malam (28/10) sekitar 19.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, atap dan perabot bagian utama rumah dilalap api. Untungnya tidak ada korban jiwa.
Salah satu tetangga Hartatik, Agus, mengatakan kejadian naas tersebut berawal ketika sang pemilik meninggalkan rumahnya untuk salat Isya di masjid tak jauh dari rumah. Sebelum meninggalkan rumah, Hartatik sempat menyalakan lilin pada meja tak jauh dari tempat tidur.
"Saat kejadian memang listrik sedang mati, sehingga Hartatik menyalakan lilin di meja dan ditinggal salat isya di masjid tak jauh dari rumah," katanya ketika dihubungi IDN Times.
Kata Agus, lilin yang dinyalakan Hartatik diduga kuat terjatuh ke atas kasur dan menyebabkan kebakaran pada kasur. Apinya pun menjalar hingga membakar atap rumah.
"Kebetulan plafon berasal dari anyaman kulit bambu sehingga mudah terbakar. Api semakin membesar dan sampai ke atap," ungkapnya.
Melihat ada api yang menjalar di rumah Hartatik, warga bergotong royong memadamkan api dengan ember berisi air sebelum mobil pemadam kebakaran milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) tiba di lokasi.
"Jadi memang jaraknya cukup lama saat mobil pemadam datang. Dan saat mobil pemadam datang kondisi api masih menyala namun langsung bisa dipadamkan oleh mobil pemadam kebakaran," ungkapnya.
"Kalau kerugian mungkin materi karena pemilik rumah sedang berada di luar rumah (sedang salat isya di masjid)," tambah Agus lagi.
Sementara informasi yang didapat dari BPBD Bantul, akibat kejadian tersebut pemilik rumah mengalami kerugian uang Rp12 juta, perhiasan seberat 1 ons. Api juga menghanguskan pakaian, 2 kamar tidur, dan ruang tamu.