Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Wamenag Zainut Tauhid gowes keliling Jogja bersama guru madrasah. IDN Times/Daruwaskita
Wamenag Zainut Tauhid gowes keliling Jogja bersama guru madrasah. IDN Times/Daruwaskita

Kota Yogyakarta, IDN Times - Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI, Zainut Tauhid mengatakan bangsa Indonesia sangat besar dan majemuk. Memiliki 700 etnis, 1400 bahasa daerah dan 6 agama besar, persatuan Indonesia harus dirawat agar tidak terpecah belah. Menurutnya, ada 3 modal untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa.

"Ada 3 modal dalam usaha untuk membangun persatuan dan kesatuan bangsa di tengah kebhinnekaan yang sangat luar biasa di Indonesia," katanya di sela-sela acara gowes bersama guru madrasah di Yogyakarta, Sabtu (9/11).

1. Modal pertama adalah religiusitas‎

Ilustrasi rakyat Indonesia hidup sesuai ajaran agama. IDN Times/Nofika Dian Nugroho

Modal pertama kata Zainut adalah modal religiusitas‎. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang beragama yang senantiasa hidup dalam tuntutan agama sehingga kehidupan keagamaan di Indonesia sangat semarak dan luar biasa. Hal ini menjadi bukti bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang taat kepada ajaran agamanya.

"Religiusitas‎ itu menjadi kekuatan kita. Orang beragama pasti berbeda dengan orang yang tak beragama karena dalam kehidupannya masyarakat Indonesia dituntun nilai-nilai luhur dari Tuhan Yang Maha Kuasa," katanya.

2. Modal kedua adalah sosial-budaya‎

IDN Times/Daruwaskita

Modal yang kedua, jelas Zainut, adalah modal sosial-budaya. Indonesia sangat besar, jika kebhinnekaan tidak dirawat akan menjadi bencana dan malapetaka.

"Ketika kebhinnekaan tidak dirawat maka bangsa Indonesia akan hancur. Jika dirawat maka (Indonesia) akan menjadi bangsa besar dan jaya," ujarnya.

3. Modal ketiga dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa adalah ideologi‎

IDN Times/Abraham Herdyanto

Modal yang ketiga kata Zainut adalah modal ideologi yaitu Pancasila yang mempersatukan seluruh pandangan-pandangan dan paham kebangsaan sehingga juga harus dijaga dan dirawat.

"Dengan Pancasila, kita dapat hidup rukun bersama dalam semangat kita adalah satu saudara, persaudaraan keislaman dan persaudaraan dalam kebangsaan," tuturnya.‎

Editorial Team