IDN Times/Dian Nofika Nugroho
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Biwara Yuswantara menjelaskan, terdapat dua kabupaten yang mengajukan dropping air bersih. Yakni Kabupaten Gunungkidul dan Bantul.
"Masing-masing kabupaten itu tiga titik, sudah mulai per 1 Juni 2019 kemarin," jelasnya saat dihubungi.
Di Kabupaten Gunungkidul, yang dianggarakan untuk kebutuhan air bersih ini mencapai Rp 528 juta. "Kalau Bantul, info anggarannya belum sampai ke saya," sambungnya.
"Tapi prinsipnya, BPBD kabupaten/kota itu akan melayani daerah-daerah yang mengajukan dropping air. Di samping sumber APBD, ada juga yang bersumber dari Dinas Sosial, PDAM, tahun lalu juga BPD. Secara periodik ada evaluasi kebutuhan yang dikoordinasi ke BPBD," terang laki-laki yang akrab dipanggi Biworo ini.
Sementara untuk Kabupaten Kulon Progo, perkiraan ancaman kekurangan air bersih tak akan separah tahun kemarin. Mengingat datangnya musim kemarau tahun lalu bersamaan dengan adanya proyek perbaikan irigasi Kalibawang.
"Sehingga berdampak ke selokan-selokan sekitar kemarin itu. Tapi, kalau tahun ini tidak ada," pungkasnya.