Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kumpulkan Rongsokan, Anak-anak ini Ikut Bantu Bangun Masjid

Rongsokan
Rongsokan

Bantul, IDN Times - Para santri Taman Pendidikan Al Quran (TPA) Masjid Kubah Emas Al Barokah, di Dukuh Kembaran, Desa Tamantirto, Kecamatan Kasihan, Bantul, DIY memiliki cara unik agar bisa terlibat aktif dalam proses pembangunan masjid.

Mereka menghimpun sampah dan rongsokan dari rumah ke rumah di sekitar masjid. Barang rongsokan yang terkumpul, selanjutnya dijual ke pedagang dan uangnya disumbangkan kepada takmir masjid.

1. Kumpulkan barang rongsokan dari rumah sekitar masjid

Rongsokan
Rongsokan

Ada sekitar 20 anak-anak yang terlibat aktif dalam kegiatan ini. Menggunakan gerobak, mereka bahu-membahu mendorong gerobak agar bisa berkeliling kampung. Di setiap rumah penduduk mereka berhenti untuk meminta barang-barang bekas yang sudah tidak terpakai.

Dengan gerobak inilah, barang-barang bekas ini selanjutnya dijual kepada pedagang. Hasilnya mereka mampu mendapatkan uang hingga ratusan ribu hingga satu juta.

“Ini inisiatif sendiri. Kami ingin ikut membatu renovasi masjid,” jelas Dayat, salah satu santri TPA, Senin (25/3).

2. Kegiatan mencari rongsokan setiap hari minggu

Rongsokan
Rongsokan

Gerakan mengumpulkan barang bekas ini sudah dimulai sejak beberapa pekan lalu. Setiap hari Minggu, saat anak-anak libur dari sekolah, mereka akan berkumpul dan melaksanakan aksi ini. Mulai pagi hingga menjelang waktu salat zuhur mereka akan berkeliling mencari barang bekas dari para jamaah dan warga sekitar.

"Ya, hanya setiap hari minggu saja kegiatan mencari barang bekas," tuturnya.

3. Lantai 1 masjid untuk kelas TPA

Rongsokan
Rongsokan

Ketua takmir Masjid Musa Seo, mengatakan renovasi masjid sudah dilaksanakan sejak 9 Januari 2019 yang lalu. Anggaran yang dibutuhkan mencapai Rp2 miliar. Masjid ini menempati lahan Sultan ground seluas kurang lebih 200 meter persegi.

Lantaran jamaah masjid terus bertambah, pengurus menilai diperlukan perluasan ke arah barat seluas 300 meter persegi. Masjid ini dibangun dua lantai, dengan lantai atas untuk salat berjamaah, pengajian, tablig akbar serta kegiatan lainnya. Sedangkan di lantai bawah sebagai kelas TPA yang dapat menampung sekitar 100 santri TPA.

Musa mengaku bangga dengan kepedulian anak-anak TPA, yang ingin bisa beramal jariah. Pernah mereka mampu mengumpulkan barang bekas dan dijual langsung kepada pedagang. Hasilnya mereka mampu mendapatkan dana hingga Rp 1 juta.

“Oleh mereka uang itu dibelikan semen dan mendapatkan 25 sak,” jelas Musa.

4. Total, TPA ini mendidik sekitar 100 santri

Rongsokan
Rongsokan

TPA masjid Al Barokah, memiliki sekitar 100 santri. Namun, menurut perhitungan Musa, hanya sekitar 30-an anak, baik putra maupun putri, yang aktif. Tidak hanya dari warga sekitar, namun para santri juga datang dari dukuh tetangga.

Takmir masjid dan orangtua santri mengaku tidak pernah mendorong anak-anak tersebut mengumpulkan rongsokan, semua dilakukan karena mereka peduli.

“Yang penting tidak mengganggu kegiatan sekolah dan kegiatan di masjid,” terangnya.

Share
Topics
Editorial Team
Daruwaskita
EditorDaruwaskita
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Harga mitsubishi lancer evolotion IX

09 Jul 2025, 03:00 WIBNews

Mobil Wistha

11 Apr 2022, 14:27 WIBNews