Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tim labfor olah TKP di rumah mertua Bupati Bantul Suharsono. IDN Times/ Daruwaskiya
Tim labfor olah TKP di rumah mertua Bupati Bantul Suharsono. IDN Times/ Daruwaskiya

Bantul, IDN Times - Rumah mertua Bupati Bantul, Suharsono yang berada di Jalan Parangtritis Dusun Gadingharjo, Desa Donotirto, Kecamatan Kretek Kabupaten Bantul pada Minggu (17/11) dilempar petasan.

Peristiwa yang terjadi sekitar pukul 14.30 WIB mengakibatkan kaca jendela pecah. Beruntung dalam kejadian itu tidak ada korban luka.

1. Bahan yang meledek seperti mercon‎

Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono. IDN Times/Daruwaskita

Kapolres Bantul, AKBP Wahcyu Tri Udi Sulityono mengatakan dalam kejadian tersebut petugas yang datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) tidak menemukan kabel atau rangkaian elektronik yang mengarah ke bom.

"Yang ada hanya bekas petasan saja," katanya ditemui di Pemkab Bantul, Senin (18/11).

2. Penyidik sudah periksa 5 saksi dan turun tim labfor‎

Tim labfor olah TKP di rumah mertua Bupati Bantul Suharsono. IDN Times/Daruwaskita

Saat ini Tim Labfor sudah berada di lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. "Jadi tunggu saja hasil dari olah TKP yang lakukan tim labfor," ujarnya.

Lebih jauh Wahcyu mengatakan penyidik telah memeriksa sedikitnya 5 saksi yang diduga mengetahui kejadian pelemparan mercon tersebut.

"Baru 5 saksi yang kita periksa namun bisa saja berkembang," ungkapnya.

3. Bupati Bantul serahkan penanganan kepada kepolisian‎

Bupati Bantul Suharsono. IDN Times/Daruwaskita

Sementara itu Bupati Bantul Suharsono menyerahkan kasus pelemparan bahan peledak di rumah mertuanya ke pihak keamanan.

"Saya kemarin sakit jadi belum mengecek ke rumah mertua saya," katanya.

Pensiunan perwira menengah Polda Banten ini mengaku tak ingin berspekulasi terkait pelemparan bahan peledak (mercon) ke rumah mertuanya. "Itu bahan peledak dari karbit atau apa saya tidak tahu. Makanya saya hanya telepon Pak Kapolres untuk diselidikinya. Saya serahkan ke polisi untuk menanganinya," terangnya.‎

Editorial Team