Romo kepala paroki Gereja HKTY Ganjuran, FX. Krisna Handoyo PR. IDN Times/Daruwaskita
Sementara itu, Romo FX. Krisna Handoyo PR mengatakan dalam pertemuan santai tersebut memang dibicarakan masalah intoleransi dan pengentasan kemiskinan. Bahkan gereja sudah punya rencana induk keuskupan untuk 35 tahun ke depan.
"Gereja menyadari sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat sehingga terlibat dalam karut-marut masyarakat dan berusaha bagaimana hidup itu lebih sejahtera," katanya.
Dalam hal pengentasan kemiskinan dan intoleransi, kata Romo Krisna, gereja punya beberapa cara. Cara yang bisa dilakukan yakni perjumpaan lintas agama, mendorong agar satu umat katolik punya sahabat 2 hingga 3 orang yang agamanya berbeda dan bisa saling curhat tanpa batas sekat agama, sehingga menjadi sahabat yang sebenarnya.
"Saya juga mengimbau kepada umat jika ada tetangga tidak bisa makan maka kewajiban untuk memberi makan. Cara kecil itu bisa untuk mengentaskan kemiskinan," katanya.