Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Nindias Khalika
IDN Times/Nindias Khalika

Sleman, IDN Times - Pasar rakyat sebagai basis ekonomi warga Kabupaten Sleman tahun ini kembali diperkenalkan ke generasi muda oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sleman melalui program "Sekolah Masuk Pasar".

Kurnia Astuti selaku Kasi Pengembangan Perdagangan Tradisional Disperindag Kabupaten Sleman mengatakan sekolah jenjang TK hingga SMP yang berjarak satu kilometer dari 22 pasar lokasi pembagian kupon berhadiah menjadi sasaran program yang berlangsung sejak empat tahun lalu itu.

1. Ada 22 pasar yang ikut acara pembagian kupon berhadiah

IDN Times/Nindias Khalika

Disperindag tahun ini kembali menyelenggarakan pembagian kupon berhadiah yang dibungkus dalam acara bertajuk "Belanja Berhadiah di Pasar Rakyat Tahun 2019". Ada 22 pasar rakyat yang menjadi lokasi kegiatan tersebut di antaranya Pasar Prambanan, Pasar Tegalsari, Pasar Gamping, Pasar Godean, dan Pasar Condongcatur. Adapun pembagian kupon berhadiah berlangsung dua kali, yakni bulan Maret-Mei dan Juni-Agustus.

2. Program "Sekolah Masuk Pasar"

IDN Times/Nindias Khalika

Kurnia menjelaskan sekolah jenjang TK hingga SMP yang berjarak satu kilometer dari 22 pasar di atas diundang untuk memasukkan hal tentang pasar tradisional ke pelajaran muatan lokal di sekolah.

"Kami berusaha mengenalkan ekonomi kerakyatan. Pasar itu kan basis ekonomi masyarakat kita buat jual produk dan membeli barang-barang kebutuhan pokok di Sleman. Nah kami kenalkan ekonomi kerakyatan itu seperti apa, bagaimana cara menawar, juga cara bertransaksi yang santun," jelasnya pada Senin (5/7).

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Tradisional Haris Martapa mengatakan program ini menyasar anak-anak TK hingga SMP sebab merekalah yang akan menjadi konsumen pasar di waktu mendatang.

"Kalau orang dewasa mungkin enggak mau ke pasar karena citranya jelek. Ilmu yang diberikan di kelas lalu dipraktikkan ke pasar," jelasnya.

3. Praktik langsung di pasar

IDN Times/Nindias Khalika

Kurnia menerangkan, selain memasukkan hal soal pasar tradisional di pelajaran muatan lokal, sekolah juga didorong untuk mengajak siswa mengunjungi pasar rakyat.

"Di pasar kami lalu berikan kupon berhadiah. Program ini kerja sama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sleman. Mereka bakal mempraktikkan cara membeli barang di pasar, dengan santun" jelasnya.

Lewat program ini, kata Haris, anak akan diedukasi soal pengalaman tertentu yang tidak akan didapatkan ketika berbelanja di tempat lain.

"Kami ajak masuk ke pasar di samping berikan citra baru juga edukasi kalau ada proses seperti keakraban penjual-pembeli dan antarpedagang di pasar atau proses tawar menawar," terangnya.

Ia pun mengatakan sekolah menyambut baik program yang telah berlangsung empat tahun ini.

"Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tahun 2015 dan guru menyambut baik," ucapnya.

Editorial Team