Rektor UMY Sayangkan Kinerja Insinyur Pecahkan Masalah Bencana
Bantul, IDN Times - Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) , Gunawan Budiyanto mengatakan Indonesia memiliki banyak insinyur yang bisa menangani masalah bencana alam khususnya banjir yang terjadi di Jakarta, namun sayang banyak kendala dalam kinerja di lapangan.
"Kita punya banyak insinyur yang bisa memecahkan masalah banjir namun mereka itu bekerja secara individual dan sering beda pendapat dalam memecahkan masalah," tutur Gunawan dalam acara Sumpah Profesi Insinyur dan Kuliah Umum Keinsinyuran di Kampus UMY, Senin (6/1).
1. Cara kerja insinyur di Indonesia harusnya mencontoh penanganan pasien di Turki
Gunawan membandingkan penanganan pasien di salah satu rumah sakit di Turki yang ditangani banyak dokter dapat bekerja sama, tujuannya adalah agar pasien cepat terselamatkan.
"Para insinyur harusnya sering bertemu dalam forum diskusi untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di Indonesia," ujarnya.
2. Setiap tahun Indonesia butuh 155 ribu lulusan insinyur
Sekretaris Tim Ahli Keinsinyuran Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Rudy Purwandhono mengatakan kebutuhan insinyur di Indonesia mencapai 155 ribu per tahun, sedangkan lulusan insinyur di Indonesia saat ini hanya berjumlah 80 ribu per tahun.
"Kondisi ini menunjukkan kurangnya SDM insinyur untuk mengatasi berbagai masalah di Indonesia," ujarnya.
3. Minimnya lulusan insinyur kesempatan bagi UMY
Kurangnya SDM insinyur insinyur di Indonesia menurut Gunawan menjadi peluang besar bagi lulusan UMY.
"Harapan saya ke depannya akan semakin banyak lulusan insinyur dari UMY, agar kita menjadi bagian terbesar dari SDM insinyur yang dibutuhkan Indonesia," ujarnya.
