Ilustrasi kegiatan belajar mengajar guru di sekolah. ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
Bendahara DPC PKB ini juga mengatakan anggaran ABPD Kabupaten Bantul masih defisit di atas 10 persen, sehingga dana pembebasan lahan dan Bank Mandiri sebaiknya dialokasikan ke bidang pendidikan.
"Alokasikan saja ke bantuan operasional pendidikan (BOP) untuk guru tidak tetap untuk meningkatkan kualitas pendidik di Kabupaten Bantul. Karena kita menganggap pembangunan infrastruktur yang di pusat kota Bantul sudah cukup bagus," ungkapnya.
Agus Salim yang akrab dipanggil Gus Peng ini mengingatkan visi misi Pemkab Bantul Harsono-Halim adalah ingin menciptakan masyarakat Bantul yang cerdas sehingga APBD Bantul hendaknya berpihak kepada peningkatan SDM.
"Misalnya BOP untuk setiap siswa SMP yang senilai Rp2,6 jjuta setahun baru dipenuhi pemerintah pusat senilai Rp1 juta ditambah pemerintah daerah Rp600 ribu. Pemda bisa menganggarkan dana tambahan untuk BOP sekitar Rp400 ribu."
Hal yang sama disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Bantul Hanung Raharjo, menurutnya penggunaan anggaran Rp7 miliar dapat dialihkan untuk bidang lain yang jauh lebih bermanfaat seperti penambangan anggaran untuk Bantuan Operasional Pendidikan.
"Saya kira untuk infrastruktur perluasan Taman Paseban belum mendesak dibandingkan untuk peningkatan SDM pelajar dan tenaga pendidik khususnya guru honorer," katanya.