Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Berada di Penumbra, DIY Alami Fenomena Gerhana Matahari Sebagian

Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah
Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah

Sleman, IDN Times - Fenomena gerhana matahari cincin yang terjadi pada 26 Desember 2019 setidaknya melewati 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi di Indonesia, yakni Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Timur.

Untuk DI Yogyakarta sendiri, yang merupakan wilayah penumbra, hanya dilewati gerhana matahari sebagian.

1. Puncak gerhana di DIY pukul 12.47 WIB

Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah
Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah

Agus Riyanto, Kepala Stasiun Geofisika, BMKG Yogyakarta menjelaskan, secara umum gerhana yang terjadi di DIY akan dimulai pada pukul 10.56 WIB dan berakhir pada pukul 14.28 WIB. Untuk puncaknya sendiri terjadi pada pukul 12.47 WIB.

"Wilayah DIY dilewati gerhana matahari sebagian. Untuk durasi gerhana yang terjadi di DIY, rata-rata adalah 3 jam 34 menit," terangnya pada Kamis (26/12).

2. Magnitudo gerhana terentang antara 0,734 hingga 0,726

Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah
Pengamatan gerhana matahari di Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah

Agus menjelaskan, magnitudo Gerhana Matahari Sebagian yang teramati di DIY terentang antara 0,734 di Sleman, hingga 0,726 di Wonosari. Menurutnya, peristiwa Gerhana Matahari sendiri merupakan suatu fenomena alam langka. Biasanya terjadi 11 tahun sekali, dengan lokasi berubah-ubah.

"Pengamatan gerhana kali ini dilaksanakan pada 21 titik di berbagai wilayah Indonesia. Hasil monitoring tersebut dijadikan dalam satu sistem streaming dengan harapan masyarakat bisa ikut menyaksikan," katanya.

3. BMKG imbau masyarakat tidak langsung menatap ke arah matahari

Kantor Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah
Kantor Stasiun Geofisika Yogyakarta. IDN Times/Siti Umaiyah

Agus menjelaskan, yang dikhawatirkan ketika terjadi gerhana adalah orang menatap langsung ke arah matahari. Hal tersebut merupakan sesuatu yang berbahaya karena radiasi yang terlalu kuat bisa merusak retina.

"Kita imbau bagi masyarakat yang ingin menikmati fenomena gerhana, dianjurkan memakai kacamata khusus. Kalaupun tidak ada, bisa memakai kaca film semisal dengan membuat kotak yang diberi lubang kecil," terangnya.

Share
Topics
Editorial Team
Siti Umaiyah
EditorSiti Umaiyah
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Harga mitsubishi lancer evolotion IX

09 Jul 2025, 03:00 WIBNews

Mobil Wistha

11 Apr 2022, 14:27 WIBNews