Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

BPBD Bantul Tetapkan Status Siaga Darurat Banjir dan Tanah Longsor

Kantor BPBD Bantul. IDN Times/Daruwaskita
Kantor BPBD Bantul. IDN Times/Daruwaskita

Bantul, IDN Times - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor.Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto, Kamis (2/1).

"Kami sejak awal musim hujan sudah menetapkan siaga darurat baik banjir dan tanah longsor. Untuk itu kami sudah membuat 20 pos pantau yang ada di beberapa aliran sungai di Bantul," ujar Dwi Daryanto. 

 

1. Sejak awal musim hujan, BPBD Bantul tetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor‎

Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto. IDN Times/Daruwaskita
Kepala Pelaksana BPBD Bantul, Dwi Daryanto. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Dwi, penetapan itu menyusul informasi yang disampaikan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY terkait potensi hujan lebat ekstrem yang berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor di wilayah Jawa termasuk DI Yogyakarta.

"Bagi warga yang berada di zona merah baik yang rawan banjir atau longsor, ketika hujan lebat dengan durasi lama diminta untuk melihat lingkungan jika ada potensi bencana untuk menyingkir ke tempat lebih aman untuk sementara waktu," katanya.‎

2. Dirikan 20 pos pemantau aliran sungai

Ilustrasi aliran sungai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
Ilustrasi aliran sungai. ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Sebanyak 20 pos pemantau dibangun di aliran sungai, hal ini berguna untuk mengetahui tinggi debit air di sungai yang melintas di Bantul.

"Jadi ketika ada kondisi debit air sungai tidak seperti biasanya, kita yang ada di Bantul sudah siap mengantisipasi adanya banjir dan BPBD akan memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di daerah rawan banjir untuk evakuasi sementara," terangnya.

Dwi mengungkapkan dua aliran sungai, yaitu Sungai Opak dan Oya yang melewati Bantul patut diwaspadai karena berpotensi terjadi luapan. 

3. Banjir bandang dan tanah longsor tahun 2017 dan 2018 menjadi pengalaman berharga bagi masyarakat Bantul‎

Ilustrasi tanah longsor. IDN Times/Daruwaskita
Ilustrasi tanah longsor. IDN Times/Daruwaskita

Menurut Dwi, pengalaman banjir pada 2017 dan 2018 yang melanda Bantul menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat Bantul. 

"Jangan sampai kita disalahkan dan ada kerugian material bahkan jatuh korban jiwa karena tidak mematuhi imbauan dari BMKG. Kita juga siapkan relawan hingga stakeholder untuk menghadapi cuaca ekstrem," ujarnya.

"Semua peralatan yang ada juga sudah kita siapkan," tuturnya.

Share
Topics
Editorial Team
Daruwaskita
EditorDaruwaskita
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Harga mitsubishi lancer evolotion IX

09 Jul 2025, 03:00 WIBNews

Mobil Wistha

11 Apr 2022, 14:27 WIBNews