Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kasus Siswa SMA Tusuk Gurunya, Penyidik Temukan Fakta Baru

caption
caption

Bantul, IDN Times - Penyidik Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Bantul masih mendalami kasus siswa SMA di Kulonprogo yang nekat menusuk gurunya sendiri.

Meski belum memperoleh keterangan dari korban, penyidik justru mendapatkan laporan dari pihak yang mengaku pernah dikuntit oleh pelaku. Bahkan pelapor ini mengaku pakaianya juga hilang dicuri.

1. Seorang perempuan mengaku merasa dikuntit yang diduga dilakukan oleh pelaku‎

CB, pelaku penusukan guru oleh siswa SMA Kulon Progo, saat diamankan kepolisian Srandakan, Bantul - Dok. Istimewa/Polsek Srandakan
CB, pelaku penusukan guru oleh siswa SMA Kulon Progo, saat diamankan kepolisian Srandakan, Bantul - Dok. Istimewa/Polsek Srandakan

Kanit PPA, Satreskrim Polres Bantul, Aipda Mustafa Kamal menjelaskan penyidik menemukan fakta baru terkait penanganan kasus penusukan murid terhadap gurunya sendiri yakni adanya laporan baru dari seorang perempuan.

"Jadi kemarin ada seorang perempuan yang mengadu kepada kita yang intinya merasa pernah diikuti si pelaku. Pengadu ini juga warga Bantul dan kebetulan kerja di wilayah Kecamatan Srandakan," katanya saat dihubungi wartawan, Selasa (26/11).

Perempuan yang mengadu ini diduga datang ke Polres Bantul setelah membaca berita dan kasus seperti menimpa dirinya.

"Jadi perempuan ini merasa mengalami hal yang sama seperti yang dialami korban,"ujarnya.

2. Pelapor juga mengaku kehilangan pakaian‎

ilustrasi pencurian (IDN TImes/Sukma Shakti)
ilustrasi pencurian (IDN TImes/Sukma Shakti)

Tak hanya merasa diiukuti si pelaku, perempuan yang mengadu ini juga mengaku pakaiannya pernah dicuri dan kejadian itu terjadi sebelum kejadian penusukan yang menimpa korban.

"Pengadu ini perempuan yang dewasa juga, namun bukan guru dan kebetulan bekerja di wilayah Srandakan dan tinggal di Bantul,"tuturnya.

"Ya dia (pengadu) datang didampingi oleh suaminya dan diduga kuat pelakunya tak lain anak yang menusuk korban (guru),"terangnya.

3. Pelaku positif alami gangguan mental berkaitan dengan otak‎

IDN Times/Arief Rahmat
IDN Times/Arief Rahmat

Lebih lanjut, Mustafa mengatakan penyidik bersama lembaga berkompeten melakukan asesmen guna mengetahui kondisi pelaku secara resmi. Hasilnya, pelaku diakui positif mengalami gangguan mental karena mengalami banyak tekanan di otaknya.

"Dari hasil asesmen secara garis besar pelaku mengalami gangguan jiwa berkaitan dengan neurotropika yaitu otak," katanya.

Terkait dengan proses hukum kepada pelaku yang positif mengalami gangguan jiwa ini, Mustafa memastikan proses hukum akan tetap berlanjut namun untuk menentukan langkah hukum selanjutnya masih menunggu penelitian dari Balai Pemasyarakatan (Bapas).

"Kita menunggu rekomendasi dari Bapas Wonosari," katanya.‎

Share
Topics
Editorial Team
Daruwaskita
EditorDaruwaskita
Follow Us

Latest News Jogja

See More

Harga mitsubishi lancer evolotion IX

09 Jul 2025, 03:00 WIBNews

Mobil Wistha

11 Apr 2022, 14:27 WIBNews